5 KEGAGALAN TIM YANG MENGACAUKAN KINERJA
Serial Kecerdasan Hati
Ubaydillah Anwar | Heart Intelligence & Soft Skills Specialist | www.akademisoftskills.com
Praktik membuktikan bahwa kinerja dan keandalan sebuah tim tidak ditentukan oleh kehebatan individu. Ibarat sebuah masakan, justru yang lebih menentukan adalah ramuan dan resep yang dijalankan. Kumpulan orang yang biasa-biasa dapat menghasilkan kinerja yang luar biasa sejauh mendapatkan sentuhan dari ramuan dan resep yang jitu.
Ramuan dan resep tim Anda dapat diolah dari 5 kegagalan tim berikut yang sering mengacaukan kinerja dan melemahkan keandalan.
Pertama, kegagalan arah dan tujuan (kiblat). Ketika tim gagal merumuskan apa yang ingin dicapai, kemana langkah bersama harus digerakkan, lalu di terminal (target-target kecil) mana saja harus berhenti, pasti lemah dan kacau tim itu. Kiblat adalah perajut kekuatan jama’ah yang memungkinkan semua orang berada dalam satu barisan.
Kiblat tidak saja disampaikan sekali, tetapi harus disampaikan dalam jumlah yang tak terhitung kali. Kalau bisa, penyampaian kiblat menggunakan berbagai cara. Misalnya, tujuan besar, tujuan antara, tujuan kecil, cerita, perbandingan, masalah yang menjadi perhatian, angka, renungan, opini, dan lain-lain.
Kedua, kegagalan sinergi kekuatan. Yang dibutuhkan sebuah tim bukan saja hubungan yang harmonis, tapi yang lebih penting lagi adalah hubungan yang sinergis. Sinergi berarti berpadunya berbagai kelebihan yang beragam menjadi kekuatan untuk melangkah ke kiblat yang sama. Di sinilah perlunya job description.
Ketiga, kegagalan mendefinisikan keahlian. Ketika tim gagal mendefinisikan keahlian yang sangat dibutuhkan agar tetap eksis dan maju, maka sudah bisa dipastikan keandalannya lemah. Hari ini, digital skill menjadi syarat dan rukun kerja-kerja profesional. Bayangkan jika kita masuk dalam tim yang tak satu pun menguasai digital skill, padahal layanannya mengharuskan itu? Berbagai riset mengungkap bahwa penguasaan digital skill menyumbang lebih dari 60% dari efektivitas kerja.
Keempat, kegagalan evaluasi dan umpan balik. Setiap tim membutuhkan inovasi, dan sumber inovasi yang paling bagus adalah evaluasi. Inovasi yang dasarnya dari melihat orang lain semata, kerapkali hanya menjadi pertunjukan teatrikal (seremoni) sesaat. Umpan balik juga sangat dibutuhkan oleh tim, bahkan menjadi salah satu cara untuk menghargai dan memotivasi tim, apabila disampaikan dengan cara yang baik dan benar. Kegagalan dalam mengevaluasi dan memberi umpan balik sangat mengacaukan kinerja.
Kelima, kegagalan menempatkan konflik di atas meja. Ketika tim gagal membahas konflik antarindividu di atas meja, yang bisa didiskusikan dan dicari solusinya, sudah pasti kinerjanya terganggu. Konflik antarpribadi masuk ke dalam hati lalu menggumpal menjadi kebencian, kegelapan, atau hilangnya perspektif yang sehat. Pelatihan komunikasi dan penanganan konflik, karena itu sangat penting bagi tim agar setiap orang memiliki skill untuk mengolah gesekan secara konstruktif.
Semoga bermanfaat.
0 comments
Write a comment