APAKAH SESEORANG SEDANG MEMPENGARUHI ATAU MEMANIPULASI ANDA?

Serial Kecerdasan Hati

Ubaydillah Anwar, CSC, CPT. | Heart Intelligence & Soft Skills Specialist

Mempengaruhi dan memanipulasi adalah dua hal yang berbeda, sekalipun perbedaan itu halus dan tipis. Ketika menjelang lebaran, banyak tipuan arisan yang sukses karena keberhasilan dalam mempengaruhi lalu memanipulasi. Tipuan yang berkedok bisnis investasi dengan keuntungan yang menggiurkan pun kerap menggunakan pengaruh lalu manipulasi.

Mempengaruhi adalah istilah netral untuk menjelaskan kapasitas seseorang dalam menghasilkan efek tertentu pada orang lain. Misalnya, menggerakkan, menghentikan, atau membelokkan. Dakwah pun sebetulnya mengandung aktivitas untuk mempengaruhi. Guru, orangtua, penulis, sahabat, atau politisi juga banyak melakukan praktik mempengaruhi.

Artinya, kegiatan mempengaruhi dibedakan menjadi dua: a) pengaruh positif (positive influencing) dan b) pengaruh negatif (negative influencing). Pada praktik pengaruh positif, seseorang menggunakan cara-cara yang baik, terbuka bagi pihak-pihak yang terlibat, dan hasilnya untuk kebaikan, kebahagiaan, atau kenyamanan pihak-pihak yang terlibat (win-win).

Robert Caldini, profesor dari Arizona State University, dalam Influence: The Psychology of Persuasion (2006) menyebut sebagai ethical persuasion (rayuan etis) yang mengangkat kejujuran dan saling menghormati. Jika seseorang dapat menggunakannya dengan baik, maka akan menghasilkan hubungan yang panjang, saling percaya, bahkan saling menguntungkan.

Manipulasi adalah bagian dari upaya seseorang untuk menciptakan pengaruh tertentu pada seseorang demi interest dan keuntungan sepihak. Setidak-tidaknya, manipulator menempatkan Anda sebagai korban atau pihak yang lemah. Cara yang digunakan seringkali tersembunyi, tertutup, atau bahkan misteri. Biasanya, seseorang dapat memanipulasi karena memiliki power tertentu, misalnya power kharisma, jaringan, kekuasaan, kekayaan, keahlian, atau kedekatan.

Modus untuk mendapatkan power tersebut beragam. Yang paling umum adalah menyalahkan atau menunjukkan kelemahan Anda, entah itu karya, penyakit, atau kinerja. Setelah Anda mengakui, di sinilah manipulasi beraksi. Anda harus bergantung kepadanya demi interest pribadinya.

Cara lain adalah menggunakan pujian atau kedekatan tertentu agar Anda mau melakukan sesuatu demi interest-nya. Manipulator juga kerap menggunakan modus perbandingan. Misalnya, Anda dibandingkan dengan orang lain untuk menunjukkan bahwa Anda tertinggal, salah langkah, atau yang lain. Setelah itu, Anda diarahkan untuk mengikuti jalan hidup yang telah ia siapkan demi interest-nya.

Manipulator juga tak segan menggunakan cara-cara yang menggelapkan seseorang mengenai dunia ini atau orang lain. Misalnya, dia menjelek-jelekkan seseorang agar Anda mengikutinya atau bertindak atas nama kepentingannya.

Mengatasi praktik manipulasi dalam hubungan, tidak cukup hanya dengan menyalahkan atau mem-black-list orang. Harus ada upaya dari dalam. Ingat, dalam situasi tertentu, pertahanan lebih dahsyat dari penyerangan. Untuk memperkuat pertahanan, upaya yang perlu dilakukan adalah memperkuat power personal, proaktif, dan perlindungan.

Power Personal

Power personal berarti Anda menunjukkan kekuatan diri dan ini dapat dilakukan dengan menyatakan “Tidak”, tanpa menjelaskan argumentasi jika itu menyangkut wilayah pribadi. Bisa juga Anda menggunakan argumentasi untuk menandingi atau membatalkan upaya manipulatif dari seseorang. Ini dapat memberikan signal agar manipulator menghentikan manipulasinya.

Proactive

Anda setuju atau tidak terhadap ucapan atau ajakan manipulator, sebaiknya jangan mengambil keputusan karena dia. Anda butuh waktu untuk memutuskan dan itu datangnya dari dalam diri. Semakin reaktif (mengikuti arus orang atau keadaan) seseorang, semakin mudah manipulator beraksi. Putuskan langkah berdasarkan pertimbangan, pengetahuan, dan kebutuhan Anda (proactive: mengambil keputusan karena pilihan Anda).

Perlindungan

Tidak semua jebakan hidup ini dapat kita kontrol situasinya dengan kapasitas dan pilihan yang kita miliki. Karena itu, agama mengajarkan doa untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT, dari tekanan manusia yang destruktif, rayuan setan dan manusia, dan urusan yang melelahkan.

Semoga bermanfaat.