AWAS, SATU ORANG BERMASALAH MEMPENGARUHI BANYAK ORANG DALAM ORGANISASI!

Kecerdasan Hati

 

Serial Kecerdasan Hati

AWAS, SATU ORANG BERMASALAH

MEMPENGARUHI BANYAK ORANG DALAM ORGANISASI!

Ubaydillah Anwar | Heart Intelligence Specialist

Riset Harvard Business Review (HBR) tahun 2018 menemukan fakta  bahwa 37% penasihat finansial akan cenderung melakukan pelanggaran jika mereka bertemu dengan orang baru yang telah punya riwayat pernah melanggar.

Kecenderungan meningkat dua kali lipat jika orang baru itu berhasil membangun kedekatan dan berbagi pengalaman. Pada setiap tindak pelanggaran, menurut riset tersebut, akan berdampak pada 0.59 kasus pelanggaran melalui mekanisme penularan.

Temuan di atas klop dengan filsafat hidup yang diajarkan kepada saya di pesantren dulu. “Akhlak buruk itu menular, su’ul khulqi yu’di,” demikian pesannya.

Pelanggaran bisa dalam bentuk antara lain: suka absen tanpa alasan, sering salah menempatkan diri sehingga banyak konflik, anti empati dalam ucapan dan tindakan, berontak di belakang, tidak jelas komitmen pada kinerja, atau korupsi layanan pada pelanggan.

Perilaku baik pun menular. Riset HeartMath Institute (2015) menemukan fakta bahwa ruang hati seseorang yang dipenuhi apresiasi, cinta, peduli, dan kasih sayang meradiasikan energi positif kepada orang-orang sekitar.

Tentu ada perbedaan bagaimana perilaku baik dan perilaku buruk menular. Perilaku baik menular seringkali tidak langsung ke aksi nyata, melainkan ke perilaku batin (heart atau mind) lebih dulu. Inilah yang disebut terminal hati.

Untuk mengubahnya menjadi perilaku nyata dan performa kerja dibutuhkan sentuhan lagi. Misalnya, dibuat aturan, pelatihan, penyadaran, atau program perbaikan kinerja. Sedangkan untuk perilaku buruk, menularnya capat, mudah, dan energinya besar.

Agar perilaku buruk tidak mewabah dalam organisasi, dibutuhkan ketanggapan. Organisasi dapat menerapkan formula 3D: Detection, Dissemination, dan Defeat sebagai respon.

Detection berarti cepat mengetahui. Kecepatan deteksi tergantung pada sekuat apa koneksi hati seorang pemimpin dengan lokasi, peranan, dan orang-orang. Koneksi hati akan mengaktifkan intuisi dan juga informasi dari luar. Bukti koneksi hati adalah pemahaman atas masalah.

Dissemination berarti menyebarkan pengetahuan mengenai desain organisasi. Mulai dari visi, misi, nilai-nilai, perilaku yang diharapkan dan yang ditolak. Penyebaran perlu dilakukan melalui berbagai kanal, media, dan cara.

Defeat berarti mengalahkan perilaku buruk dengan perilaku baik. Jumlah orang yang berperilaku baik perlu ditingkatkan agar dapat mengontrol energi dari perilaku buruk. Mengalahkan bukan berarti menghilangkan melainkan mengontrol, sama seperti sumber penyakit dalam tubuh.

Tentu ada wilayah di luar kontrol, seperti juga organ kita. Terhadap sumber keburukan yang di luar kontrol manajemen, agama memberikan solusi dengan memperbanyak ibadah/kebaikan sosial. Inilah mekanisme spiritual untuk mengundang pertolongan Tuhan. “Sedekah itu dapat menutup 70 pintu keburukan,” pesan Nabi Muhammad SAW dari Imam Thabrani.