MENGGALI MANFAAT DARI NETWORK KITA

Kecerdasan Hati

Serial Kecerdasan Hati

MENGGALI MANFAAT DARI NETWORK KITA

Ubaydillah Anwar, CSC., CPT. | Heart Intelligence & Soft Skills Specialist

Hampir bisa dipastikan bahwa keberhasilan membangun network menjadi ciri utama orang-orang yang berprestasi di bidangnya. Network bukan sekedar kenalan. Network juga bukan sebatas mereka kenal kita. Network berarti mereka mengenal kita mengenai keahlian yang kita miliki atau peranan yang kita perjuangkan lalu terjadi koneksi seperti juga “net” (jejaring).

Riset mengenai network yang pernah dilakukan oleh Professor Rob Cross dari University of Virginia (www.inc.com) mengungkap dua hal yang unik. Pertama, orang-orang yang berprestasi di bidangnya itu memiliki network dalam jumlah yang sedikit (baca: selected). Kedua, mereka menjalin network dengan orang-orang di luar bidangnya. Misalnya, dengan pejabat, tokoh masyarakat, ahli tertentu, dan seterusnya.

Terlepas dari dua hal di atas, sebetulnya network yang sudah kita miliki sebaiknya tidak kita pahami sebatas untuk memenuhi kepentingan sesaat. Misalnya, pinjam modal atau minta koneksi bisnis. Ada manfaat lain yang bisa digali dari orang-orang yang menjadi network kita.

Pertama, untuk memenuhi re-upskilling (menaikkan dan menambah skill). Saya masih ingat ketika network saya mengajarkan cara mendowload artikel dan buku-buku berbahasa Inggris dan Arab di tahun 2002. Skill saya bertambah dan itu diberikan secara gratis dan dengan senang hati oleh network saya. “Saya menjadi pengusaha karena ketularan,” kata Pak Dahlan Iskan. Kita bisa belajar keahlian penting dari network kita.

Kedua, menjadikan network sebagai modal untuk berkontribusi, baik modal material maupun non-material. Misalnya, Anda bersama network aktif di kegiatan pendidikan luar sekolah, lingkungan hidup, antinarkoba, politik, majlis taklim, dan seterusnya. Idenya bisa dari Anda atau dari network Anda.

Malah al-Quran secara tegas menyatakan dalam Surah An-Nisa: 114 yang artinya: “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.”

Ketiga, jadikan network Anda sebagai sarana untuk memperbaiki kemampuan dalam berkomunikasi. Komunikasi itu bukan sekedar berbicara lalu dipahami. Ada banyak aspek dalam komunikasi dan itu sangat dibutuhkan oleh kemajuan seseorang. Misanya, menangani konflik, melakukan persuasi, negosiasi, influensi, dialog, joke, mempertahankan persahabatan, dan seterusnya. Ini semua butuh praktik. Termasuk pengalaman yang saya alami adalah bagaimana kita bisa nyaman bergaul dengan para senior. Saya belajar dari network saya.

Keempat, jadikan network untuk meningkatkan “value” Anda di mata mereka. Dengan modal kebaikan dan keahlian di bidang konsep dan desain, sahabat saya memberi layanan gratis ke beberapa seniornya. Mulai dari membantu orang membuat company profile, presentasi, banner, dan seterusnya. Setelah konsisten 2 tahun, sunnatullah merespon dengan menggerakkan orang lain untuk memberi kebaikan kepadanya di luar yang ia bayangkan.

Kelima, jadikan network untuk menambah pemahaman diri, penajaman visi dan tujuan hidup atau evaluasi diri. Seringkali Allah SWT memberikan petunjuk melalui cara hidup orang lain, termasuk dari network kita. Saya belajar keberanian, keyakinan, dan kelapangan dada dari tiga orang senior yang menjadi network saya.

Seringkali kita berpikir untuk mendapatkan netwok dari ciri-ciri orang yang ideal menurut kita, yang kita sendiri tidak memilikinya. Padahal, dalam praktiknya, kita hanya akan lama menjalin network dengan orang yang satu frekuensi dengan kita atau satu chemistry hati dengan kita.

Semoga bermanfaat.